Dandim Manggarai Saat Sesi Pertunjukan Tari Caci Dalam Kegiatan Penutupan Hari Pangan Sedunia |
kodim1612.blogspot--Bertempat di lapangan Wae Bobo, Kelurahan Ranaloba, Kecamatan Borong, Kabupaten Manggarai Timur berlangsung kegiatan penutupan Hari Pangan Sedunia (HPS) ke-39 dan Pameran Pangan Lokal Tingkat Propinsi Nusa Tenggara Timur ( NTT ), Jumat (27/9/19).
Kegiatan tersebut dihadiri oleh Wakil Bupati Manggarai timur Drs. Jaghur Stefanus , Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi NTT Ir. Yohanes Oktovianus, MM, Sekda Provinsi NTT Ir. Benediktus Polomain, Dandim 1612/Manggarai Letkol Inf Rudy Markiano Simangunsong, S. Sos., anggota DPR Propunsi NTT, Pimpinan dan anggota DPRD Kab. Manggarai timur, Para Kepala OPD dan staf Kabupaten Manggarai timur, Danramil 04/Borong Kapten Inf Zainuddin, Kapolsek Borong, para kepala BUMN/BUMD, Duta Pangan Lokal Provinsi NTT, para tokoh masyarakat dan tokoh agama, serta para peserta HPS dari 19 Kabupaten/Kota diantaranya Kota Kupang, Kabupaten Kupang, Kabupaten Manggarai Timur, Kabupaten Manggarai, Kabupaten Manggarai Barat, Kabupaten Ende, Kabupaten Sikka, Kabupaten Flores Timur, Kabupaten Lembata, Kabupaten Alor, Kabupaten Sumba Barat, Kabupaten Sumba Barat Daya, Kabupaten Sumba Timur, Kabupaten Sabu Raijua, Kabupaten Rote Ndao, Kabupaten Belu, Kabupaten Malaka, Kabupaten TTU, dan Kabupaten TTS.
Adapun tema dalam kegiatan HPS Ke-39 tahun 2019 "Menjadikan Pangan Lokal NTT Berdaya Saing Global"
Kadis Pangan Provinsi mengatakan "dengan tema ini saya mengajak masyarakat NTT agar dapat bekerja keras membangun daerah ini menuju arah yang lebih baik sehingga menghasilkan pangan lokal yang berkualitas dan mempunyai nilai jual ekonomi tinggi. Kegiatan yang kita lakukan ini antara lain pameran dan bazar serta kunjungan lapangan, serta dialog", ungkapnya. Pemerintah berharap agar kita dapat mengurangi kebiasaan mengkonsumsi pangan yang berasal dari luar daerah, tambahnya.
Dalam kesempatan dialog Dandim 1612/Mgr menyampaikan, "produksi pangan kita harus ditingkatkan dan mengubah main set, bukanlah sebuah keterbelakangan, pangan merupakan kebutuhan dasar dan sekaligus hak azasi manusia. Seseorang yang kurang gizi atau menderita gizi buruk, daya tahan tubuhnya lemah dan kecerdasannya biasanya rendah. Bahkan orang yang tidak makan (kelaparan) dalam waktu lama bisa berujung pada kematian. Bayangkan, sebuah negara-bangsa yang rakyatnya banyak yang menderita gizi buruk atau kelaparan dapat dipastikan kualitas SDM (Sumber Daya Manusia) nya rendah. Padahal, kunci kemajuan dan kesejahteraan sebuah bangsa bukan terletak pada kekayaan alam, tetapi lebih pada kualitas SDMnya, dengan kata lain intinya produksi pangan naik, kita akan menjadi bangsa yang berdaulat pangan nasional, ungkapnya.
Diakhir acara, juga dilaksanakan pertunjukan tari daerah yaitu tarian perang "caci".(Ucg)