Bersama Pegawai Kantor KPP Pratama Ruteng, Dandim 1612/Manggarai Foto Bersama |
kodim1612.blogspot--Komandan Kodim 1612/Manggarai Letkol Inf Rudy Markiano Simangunsong, S.Sos. memberikan materi Wawasan Kebangsaan kepada pegawai Kantor Pajak Pratama Ruteng, Sabtu (28/9/19).
Kegiatan ini merupakan salah satu program Internalisasi Corporate Value (ICV) oleh team building (Penguatan nilai-nilai Kementerian Keuangan) yang diselenggarakan oleh Kantor Pelayanan Pajak Pratama Ruteng.
Kegiatan yang berlangsung di aula Rumah Ret-Ret Bunda Karmel Wae Lengkuas, Kelurahan Golo Dukal, Kecamatan Langke Rembong, Labupaten Manggarai ini turut dihadiri oleh Kepala KPP Pratama Ruteng Marihot Pahala Siahaan, Danramil 1612-01/Ruteng Kapten Inf Sulaiman Baba, Pasiter Kodim 1612/Manggarai Lettu Inf Simon Halek, Kasubag Bagian Umum KPP Pratama Ruteng Helmi serta para peserta atau pegawai Pajak Pratama Ruteng dan Labuan Bajo sebanyak 104 orang.
Dalam sambutan pertamanya Kepala Bagian Umum KPP Pratama Ruteng Helmi menyampaikan bahwa salah satu tujuan diadakannya kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kerjasama dalam bekerja.
"Tujuan dari kegiatan ini agar kita menjadi pegawai yang profesional dalam bidang masing-masing dan selalu bersinergi dalam bekerja", ungkapnya.
Sementara ini Kepala KPP Pratama Ruteng Marihot P. Siahaan mengatakan dalam sambutannya kegiatan ini merupakan program dari pusat dan kegiatan ini harus dilaksanakan dengan baik, dan materi Wawasan Kebangsaan sangat perlu diberikan kepada para pegawai di lingkungan Kementerian Keuangan.
"Harapannya melalui kegiatan ini kita semakin kompak dalam bekerja", harapnya.
"Selain itu, sebagai ASN kami wajib memberikan dan melaksanakan kegiatan bertema materi Wawasan Kebangsaan, jangan sampai kita tidak mengetahui apa wawasan kebangsaan", lanjutnya.
Marihot menambahkan, "hak politik kita juga ada memiliki peran penting dalam NKRI ini, dan kita tidak boleh menjadi orang yang pertama untuk memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa ini, oleh karena itu kegiatan ini penting buat kita agar kita lebih paham tentang kebangsaan dan bernegara", pungkasnya.
Dalam penyampaian materinya Dandim lebih awal menyinggung tentang geografi negara Indonesia.
"Negara kita adalah negara yang besar, multi etnis, terdiri dari bermacam ragam perbedaan mulai dari agama, bahasa, budaya, suku, adat istiadat, warna kulit serta perbedaan lainnya, namun jumlah penduduk kita yang besar ternyata penuh dengan ancaman", "Masyarakat indonesia yang multikultural berpotensi terhadap munculnya konflik horisontal yang keras. Hal ini dapat terjadi jika di dalam kelompok terjadi proses disintegrasi", sambutnya.
"Multikulturalisme dapat dipahami sebagai seperangkat idea atau gagasan yang menghasilkan aliran yang berpandangan bahwa terdapat variasi budaya di dalam masyarakat, perbedaan budaya tersebut perlu diakui dan dihormati, bukan hanya perbedaan antar-budaya (inter cultural differences), tetapi juga dalam satu budaya (intra cultural differences). Perbedaan sejatinya sesuatu yang bisa menambah keindahan seperti sebuah pelangi dan multikulturalisme adalah kekayaan bangsa, berbeda atau berbeda pandangan bukan berati 'musuh', kita harus menerima dan menghormati perbedaan, jangan dijadikan perbedaan menjadi sumber konflik", ucap Dandim.
Dandim menambahkan, perjuangan bangsa kita bukan hanya sekedar kita merdeka, tetapi perjuangannya penuh dengan tetesan darah dan air mata.
"Sejarah masa lampau menjadikan kita pelajaran agar di masa yang akan datang tidak terjadi lagi, sekarang tekhnologi kita semakin canggih oleh karena itu kita harus mengikuti arus tehnolgi dengan akal sehat yang baik".
Sebagai sebuah bangsa yang besar ancaman buat kita akan datang setiap saat, oleh karena itu dari sekarang kita menyiapkan diri agar ancaman itu tidak terjadi.
Pondasi kita sebagai bangsa ada Undang Undang Dasar 1945, dalam alinea pertama mengucapkan bahwa kemerdekaan itu adalah hak segala bangsa oleh karena itu kita wajib menjaga kemerdekaan ini.
"Negera kita adalah negara yang merdeka, bersatu, berdaulat adil dan makmur dan itu semua atas berkat dari Tuhan oleh karena itu kita harus menjaga kemerdekaan ini dengan cara kita bekerja dengan baik sesuai dengan bidang masing-masing".
"Dengan keinginan yang luhur supaya berkehidupan berbangsa dan bernegara yang bebas dari penjajahan dan kemudian kita sudah membentuk pemerintahan Indonesia yang baik untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan mensejahterakan seluruh rakyat Indonesia", samhungnya.
Sementara itu yang kita sumbangkan buat negara ini adalah sebagai warga negara untuk merawat bangsa kita harus menjadi agen-agen kohesi sosial untuk merangkul jangan sampai kita menjadi agen pemecah belah persatuan bangsa dan negara.
"Kita harus merangkul kita harus bisa mengedukasi masyarakat sehingga bisa menjadi perubahan buat bangsa", pungkasnya.
Dandim juga berpesan, sebagai birokrat, kita harus sebagai pelayan bagi masyarakat.(Ucg).